Rabu, 22 Oktober 2014

CHECK LIST



CHECK – LIST
HASIL VERIVIKASI USULAN BANTUAN HIBAH
USTADZ – USTADZAH TPQ / TPA PONPES DAN MADIN
KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014

NAMA LEMBAGA                    : …………………………………………………………………………………
ALAMAT                                  : …………………………………………………………………………………
                                                  …………………………………………………………………………………
NAMA KETUA LEMBAGA        : …………………………………………………………………………………
KEBERADAAN LEMBAGA        : Ada / Tidak Ada*)
TAHUN BERDIRI                      : …………………………………………………………………………………
JUMLAH USTADZ/DZAH          : Lk       : ………………….  Pr         : ………………. Jmh : ………………………….
JUMLAH SANTRI                      : Lk       : ………………….  Pr         : ………………. Jmh : ………………………….
KELOMPOK KERJA LEMBAGA : 1. An-Nahdliyah  2. BKPRMI  3. KKMD*)
No. Telp / Hp                           : ……………………………………………………………………………………………………
KETERANGAN HASIL                : ……………………………………………………………………………………………………
                                                  ……………………………………………………………………………………………………
                                                 
Bojonegoro, ……………………………………………
Ketua Lembaga





………………………………………………..
Petugas Verifikasi,***)
1.     ……………………………………….. ( ………………. )
2.     ……………………………………….. ( ………………. )
3.     ……………………………………….. ( ………………. )




*) coret yang tidak perlu
**) di isi petugas

Rabu, 10 September 2014

Senin, 02 Juni 2014

BeasiswaQU MABIN TPQ AN NAHDLIYAH



BeasiswaQU  MABIN TPQ AN NAHDLIYAH

Majelis Pembina Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) An Nahdliyah Bojonegoro bekerjasama dengan  SMP Unggulan Al Falah Bojonegoro memberikan Beasiswa Program Tahfidz Al Qur’an 4 Juz Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan syarat dan ketentuan :

I.        KETENTUAN UMUM
1.      Peserta Adalah Santri TPQ An Nahdliyah kelas 6 SD/MI yang lulus tahun  2014
2.      Mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
3.      Bersedia mengikuti tes tertulis, Lisan dan wawancara yang diadakan oleh tim seleksi
4.      Beasiswa akan diberikan setelah Siswa dan Orang tua menandatangani kesepakatan perjanjian beasiswa.
5.      Beasiswa akan diberikan secara tidak langsung kepada siswa dalam bentuk Pembiayaan Pendidikan. 

II.      PROGRAM BEASISWA
a.      Beasiswa Penuh Pendidikan selama 3 Tahun, untuk 10 Santri TPQ.
Di peruntukan bagi  Santri TPQ yang Mampu menghafal Al Qur’an Juz Amma.  
b.      Beasiswa Bantuan Pendidikan, Program beasiswa senilai @ 2 Juta Rupiah untuk 15 Santri TPQ
Di peruntukan bagi Santri TPQ yang telah menghatamkan Al Qur’an ( di buktikan dengan surat keterangan kepala TPQ / Syahadah Wisuda Hatam Al Qur’an dari Mabin TPQ )

III.    PERSYARATAN DAN JADWAL SELEKSI
1.      Calon Penerima Beasiswa mendaftar Di Kantor SMP Unggulan Al Falah Bojonegoro pada hari Kerja ( Senin – Sabtu ) mulai tanggal 3 Juni – 25 Juni 2014,   Jam 07.00 – 15.00 WIB.
2.      Membawa Persyaratan Administrasi berupa :
a.      Mengisi formulir Pendaftaran ( di sediakan Panitia )
b.      Membawa Surat keterangan Khatam Al Qur’an dari Kepala TPQ / Syahadah Khatam Al Qur’an dari Mabin TPQ An Nahdliyah.

3.      Seleksi dan Pengumuman dilaksanakan hari Kamis tanggal 26 Juni 2014, Jam 08.00 - Selesai
4.      Materi Seleksi
a.      BTA ( Baca Tulis Al Qur’an )
b.      Tes Tulis
c.       Wawancara

Hal hal yang belum di atur dalam pengumuman ini akan di atur kemudian oleh Panitia PPDB, informasi lebih lanjut bisa di lihat di www.alfalahbojonegoro.com atau di www.mabinbojonegoro.blogspot.com CP : 085733225915/081331027155

Kamis, 15 Mei 2014

Pembinaan Ngraho Pacul

Mabin Bojonegoro kembali mengadakan pembinaan ustadz-sztadzah TPQ pada tanggal 15 Mei 2014. Kali ini bertempat di Kecamatan Ngraho yagg bertempat di Ponpes Al-Ma'ruf Ngraho pimpinan K. Saerozi dan diikuti sekitar 129 peserta dengan rincian 70 % ustadz pemula dan 30% ustadz senior.
Sementara di Pacul dilaksanakan di Ponpes Al-Falah Pacul yang diikuti sekitar 300 peserta.
Kedua acara berlangsung secara tertib dan lancar. Bahkan Mabin Bojonegoro harus membagi Tim Tutor menjadi 2 tim yakni di Ngraho dan di Pacul. Sementara Kyai Syamsud Dhuha selaku pembina dari Mabin Pusat Tulungagung hadir di Ngraho pukul 19.00 dan dijadwalkan akan hadir dipacul esok harinya di Pacul


Video selengkapnya bisa di akses DI SINI


Download materi An Nahdliyah selengkapnya di bawah ini

Materi mabin 2014
Materi Jilid 1-6

Kamis, 24 April 2014

Workshop Penataan Menejemen Kelembagaan TPQ dan Pembentukan FKTPQ Provinsi

Pada tanggal 22 – 24 April 2013 Mabin Bojonegoro mendapat kesempatan mengikuti Workshop Penataan Menejemen Kelembagaan TPQ yang bertempat di Hotel Jambuluwuk Batu Malang sebagai delegasi dari kabupaten Bojonegoro. Kegiatan yang diadakan oleh Kasi PD Pontren Kemenag Jawa Timur tersebut diikuti oleh perwakilan seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Pada workshop kali ini perserta mendapat pengalaman yang cukup menarik khususnya dibidang manejemen lembaga, karena disamping mendapat meteri langsung dari para nara sumber, peserta juga diberi kesempatan menyampaikan kelebihan dan kekurangan lembaga yang miliki serta bertukar informasi. Sehingga informasi dari berbagai kota dapat menjadikan ispirasi baru khususnnya bagi Mabin Bojonegoro.
Rapat kordinasi FKTPQ Provinsi paling kanan
adalah Ketua FKTPQ
Dan sebagai agenda ahir dari kegiatan tersebut adalah pembentukan Forum Komunikasi Taman Pendidikan Al-qur’an tingkat Kemenag Jawa Timur, yang mana forum ini akan menjadi wadah semua metode dan kelembagaan. Jika selama ini kita mengenal forum LPPTKA BKRMI, LP2TKA, FKKTPQ, Mabin, dan lain-lain, maka dengan dibentuknya FKTPQ ini semua lembaga tersebut akan memiliki wadah bersama demi memajukan pendidikan Al-Quran. Oleh karena itu dalam FKTPQ tingkat Provinsi tersebut kepengurusannya mengakomodasi dari berbagai forum-forum yang ada selama ini.
Selanjutnya dalam pemilihan ketua FKTPQ tersebut, Ustadz Abdul Aziz dari Kabupaten Malang terpilih sebagai ketua secara aklamasi . Sementara perwakilan kota Bojonegoro,Tuban dan Lamongan yang dalam hal ini diwakili oleh Shodiqin, S.PdI sekaligus ketua Mabin An-Nahdliyah Bojonegoro tersebut mendapat kepercayaan untuk bergabung menjadi Anggota dalam FKTPQ tingkat Provinsi tersebut.
Selanjutnya FKTPQ akan melakukan kordinasi ke kabupaten dan kota sehingga nantinya akan terbentuk FKTPQ sampai tingkat kecamatan. Workshop yang berlangsung kurang lebih 3 hari ini, juga mendapat apresiapsi yang besar dari para peserta, karena panitia memberikan fasilitas hotel dan villa yang mewah bagi para peserta mulai dari panginapan sampai fasilitas makan.

  


Kamis, 13 Maret 2014

INSPIRASI DARI TUKANG KAYU

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu.  Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.
Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah terbaik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah  pada si tukang kayu.  “Ini adalah rumahmu,” katanya, “hadiah dari kami.”
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan  cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan selama ini dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri dengan penuh ketidak sempurnaan karena semata kelalaian kita.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula, pastilah kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda. Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Kehidupan yang kita jalani, tak ubahnya kita sedang membangun sebuah rumah untuk kita tempati nanti selamanya. Apabila kita sungguh2 dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh kebaikan, maka rumah yang akan kita tempatipun akan terasa nyaman, namun apabila kita menjalani kehidupan ini dengan penuh keburukan, maka yang kita rasakan nantipun tidak akan jauh berbeda. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini.
Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.
“Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri dan hasilnyapun akan dirasakan sendiri”.
Semoga kita bisa memanfaatkan sisa usia dengan penuh kebaikan.
Amin

Sumber :kisahmitifasiislami.com


Minggu, 02 Maret 2014

TOT SE JAWA BALI
MAJELIS PEMBINA TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPQ)
AN-NAHDLIYAH DI PUSAT TULUNGAGUNG
Tanggal 28 Pebruari 2014-02 Maret 2914

Rabu, 26 Februari 2014

Perhatikan TPQ

PEMERINTAH HARUS LEBIH PERHATIKAN TPQ

BOJONEGORO - Majlis pembina (Mabin) Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) An-An-Nahdliyah Cabang Bojonegoro menilai pemerintah kurang memperhatikan pendidikan Al-Qur’an di Bojonegoro. Pasalnya, masih banyak anak di daerah kaya minyak ini belum bisa membaca al-Qur’an secara benar.
Ketua Mabin TPQ An-Nahdliyah Cabang Bojonegoro, Shodiqin menjelaskan, di Bojonegoro tercatat ada 1.322 lembaga TPQ, dengan jumlah guru sekitar 1.300 ustadz/ustadzah yang setiap tahunnya diberikan insentif dari

pemerintah sebesar Rp 700 ribu.Shodiqin mengaku tidak mempermasalahkan angka insentif tersebut. 
“Tetapi kita kepingin pemerintah Bojonegoro mengangkat angka buta huruf Al-Qur’an di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya kepada NU Online, saat acara istihlal dan kajian aswaja di kantor Islamic Center Bojonegoro, Ahad (29/9).
Ia berharap, pemerintah membuat Peraturan daerah (Perda) agar siswa-siwi di Kabupaten Bojonegoro belajar al-Qur’an. Pria yang akrab disapa Pak Diqin ini mengatakan bawa baru 30 persen pelajar SLTP/MTs yang mampu membaca al-Qur’an dengan baik.
“Padahal untuk membentengi pelajar di Bojonegoro dari arus globalisasi, perlu belajar Al-Qur’an. Namun pendidikan al-Qur’an di nomor duakan,” terangnya.

Ditambahkan, upaya dari Mabin TPQ An-Nahdliyah Cabang Bojonegoro dengan melakukan pengkaderan yang diagendakan rutin di masing-masing kecamatan. Sebanyak 28 kecamatan sudah berjalan istiqoma, dengan mengadakan pembinaan tenaga pengajar dan pendalaman al-Qur’an.  Sumber: NU Online

Kamis, 20 Februari 2014

Ihlas dan Fokus


Banyak lembaga TPQ berkembang pesat, ada pula yang semakin menurut jumlah santrinya, bahkan ada pula yang “la yahya wa laa yamuut”. Pertanyaannya apa penyebabnya.
Mari coba kita koreksi diri kita masing-masing.
Pertama adalah sifat Ihlas
Pengertian ihlas memang sangat luas, tapi secara garis besar Ihlas bisa kita artikan bekerja sepenuh hari, tetap istiqomah walau dipuja atau dicaci orang, tidak memperhitungkan upah, serta mengharap hanya ridha Allah, silahkan diartikan lebih luas lagi.
Namun yang pasti sifat ini sifat ini adalah modal dasar yang wajib dimiliki bagi setiap ustadz/ah TPQ sebagai pembawa amanah ilmu qur’ani. Sifat ihlas akan mendatangkan mahabbah dimata santri dan tentu akan banyak sekali manfaat lai yang tidak bisa kita perhitungkan.
Kedua adalah fokus.
Orang yang menekuni suatu bidang akan muncul kreatifitas dibidang tersebut. Orang yang tiap hari menggeluti dunia tata boga akan muncul kreatifitas aneka resep makanan.  Demikia juga seorang yang tiap hari berkecimpung di dunia TPQ mestinya akan muncul kreatifitas dalam memajukan santri-santrinya. Permasalahnnya terkadang kita kurang fokus dalam dunia TPQ, mengajar al-Quran terkadang hanya kita jadikan sambilan mengisi waktu luang, atau sekedar syiar Islam. Akibatnya kwalitas santri dan karakter santri tidak terbentuk. Metode Baca al-Qur’an semua hampir memilki kesamaan, namun metode pengajaran dan pengelolaan kelaslah  yang membedakan hasil  pembelajaran. Fokus dalam pengelolaan kelas, fokus dalam menejemen, fokus dalam pembinaan ahlaq dan moral santri.
Apakah kita masih Ihlas ………..?
Sudah fokuskah kita……..?
by: Khus

Jumat, 14 Februari 2014

PEMBINAAN USTADZ-USTADZAH PEMBERANTAS BUTA AL-QUR'AN

Mahasiswa Berantas Buta Aksara Arab di Bogo
Mabin Bojonegoro kembali melaksankan pembinaan Ustadz-ustazah mulai tanggal 10 - 12 Pebruari, kali ini bertempat di TPQ Al-Khoirot Bogo Kapas bojonegoro.
Ada yang berbeda pada pembinaan kali ini, karena peserta pembinaan mayoriyas adalah ibu-ibu usia diatas 30 tahun.Sehingga pembinaan dilakukan lebih detail mengingat kemamuan ibu-ibu yang masih awam. 
Adapun penyelenggara pembinaan ini adalah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Giri Bojonegoro kelompok Desa Bogo, Kecamatan Kapas, bekerja sama dengan lembaga TPQ Al-Khoirot..

Sekitar 20 warga yang mayoritas ibu-ibu ini akan diterjunkan ke masyarakat untuk mengajarkan kepada warga lainnya,

Ketua Mabin Cabang Bojonegoro, Shodiqin sebelum memberikan materi penataran menghimbau kepada peserta penataran agar tidak berhenti menuntut ilmu. Tetapi meminta tetap bersemangat mencari ilmu meskipun sehari-hari disibukkan dengan aktivitas beragam. Namun, dengan belajar Alquran ini dapat ditularkan kepada warga masyarakat lainnya.

"Sebaik-baik orang adalah yang mau mengajarkan ilmunya kepada orang lain," pungkasnya.