Kamis, 20 Februari 2014

Ihlas dan Fokus


Banyak lembaga TPQ berkembang pesat, ada pula yang semakin menurut jumlah santrinya, bahkan ada pula yang “la yahya wa laa yamuut”. Pertanyaannya apa penyebabnya.
Mari coba kita koreksi diri kita masing-masing.
Pertama adalah sifat Ihlas
Pengertian ihlas memang sangat luas, tapi secara garis besar Ihlas bisa kita artikan bekerja sepenuh hari, tetap istiqomah walau dipuja atau dicaci orang, tidak memperhitungkan upah, serta mengharap hanya ridha Allah, silahkan diartikan lebih luas lagi.
Namun yang pasti sifat ini sifat ini adalah modal dasar yang wajib dimiliki bagi setiap ustadz/ah TPQ sebagai pembawa amanah ilmu qur’ani. Sifat ihlas akan mendatangkan mahabbah dimata santri dan tentu akan banyak sekali manfaat lai yang tidak bisa kita perhitungkan.
Kedua adalah fokus.
Orang yang menekuni suatu bidang akan muncul kreatifitas dibidang tersebut. Orang yang tiap hari menggeluti dunia tata boga akan muncul kreatifitas aneka resep makanan.  Demikia juga seorang yang tiap hari berkecimpung di dunia TPQ mestinya akan muncul kreatifitas dalam memajukan santri-santrinya. Permasalahnnya terkadang kita kurang fokus dalam dunia TPQ, mengajar al-Quran terkadang hanya kita jadikan sambilan mengisi waktu luang, atau sekedar syiar Islam. Akibatnya kwalitas santri dan karakter santri tidak terbentuk. Metode Baca al-Qur’an semua hampir memilki kesamaan, namun metode pengajaran dan pengelolaan kelaslah  yang membedakan hasil  pembelajaran. Fokus dalam pengelolaan kelas, fokus dalam menejemen, fokus dalam pembinaan ahlaq dan moral santri.
Apakah kita masih Ihlas ………..?
Sudah fokuskah kita……..?
by: Khus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar