Senin, 14 Januari 2013

PRODUK

 Hindari buku bajakan agar BAROKAH.
PAKET 6 JILID

CD contoh taghonni oleh MOH.CHOIRUL WAFA

BUKU PENDAMPING SANTRI

CD PENGAJARAN AN-NAHDLIYAH

APLIKASI TAJWID

KUIS TAJWID 











Sebuah game sederhana untuk menguji kemampuan santri dalam penguasaan ilmu Tajwid.
Silahkan Download di SINI
APLIKASI TAJWID Sebuah aplikasi untuk mendalami ilmu Tajwid. Namun bai pemula disarankan wajib memiliki guru
Apabila anda ingin mencoba silakan download filenya disini dan semoga bermanfaat, amien
.

kegiatan






Minggu, 13 Januari 2013

Koleksi Qosidah




1. Abad Modern 
2. Ada Api Ada Asap
3. Air Zam Zam
4. Al Qurnis
5. Alabaladhi
6. Ana Shobir
7. Anak Yang Sholeh
8. Anugrah Dan Karunia
9. Asyik Santai
10. Bekal Hari Depan
11. Beri Aku Kail
12. Bersuka Ria
13. Bersyukurlah
14. Boleh Bersukaria
15. Bom Nuklir
16. Cahaya
17. Cita Cita Si Miskin
18. Dalam Pandangan Manusia
19. Damailah Palestina
20. Di Padang Arafah
21. Dimana Mana Dosa
22. Dosa yang tiada terasa
23. Dunia Dalam Berita II
24. Dunia Dalam Berita
25. Dunia Makin Cantik
26. Dunia Semakin Panas
27. Bebyar Jilbamu
28. Habibi
29. Ilmu Menentukan Derajat Manusia
30. Ingat Hari Depan
31. Insan Dan Iman
32. Insan Kekasih Allah
33. Intan
34. Jaga Iman
35. Jagalah Kehormatanmu
36. Jangan Bercermin Di Air Keruh
37. Jangan Lakukan Dosa
38. Jilbab BusanaMuslim
39. Jilbab Putih
40. Jodoh Di Tangan Tuhan
41. Keadilan
42. Kehormatanku
43. Kosidah
44. Kosong Kosong
45. Kota Santri
46. Kunci Pintu Surga
47. Lama Lama Sadar
48. Lembah
49. Maafkan Anakku
50. Makin Banyak Orang Lupa
51. Manis Manis
52. Manusia Seutuhnya
53. Masih Banyak Yang Halal
54. Masjid Tua
55. Masya Allah
56. Mata Hati
57. Matahari Dunia
58. Menyambut Abad 21
59. Miskin Bahagia
60. Munafik
61. Nabi Muhammad Mataharinya Dunia
62. Neraca Keadilan
63. Oh… Indonesiaku
64. Perdamaian
65. PHK
66. Prestasi Dunia Akhirat
67. Reformasi
68. Resep Hidup Bahagia
69. Sesal Tiada
70. Sholat Membimbing Umat
71. Surga Dibalik Dosa
72. Syurga Di Telapak Kaki Ibu
73. Tahun 2000
74. Tahun Millenium
75. Terangilah Jalan Hidupku
76. Tolaal Badru
77. Tugas Kkhalifah
78. Ucapan Hikmah
79. Usaha Dan Doa
80. Wanita dan Kecantikan
81. Wartawan Ratu Dunia

82. Ya Ramadhan

SUSUNAN PENGURUS MABIN 2009-2014


PELINDUNG
-          PCNU BOJONEGORO
-          KAKEMENAG BOJONEGORO
PENASEHAT
-          KH. MASYHUDI HASAN
-          ABDUL CHALIM MUJTABA M.HI
-          MAHFUDZ MUHARROM, S.Pd.I

KETUA UMUM                : SHODIKIN,S.Pd.I
KETUA I                        : MUHAIMIM ABBAS,S.PdI
KETUA II                       : KH. MUHAJIR .SQ
KETUA III                      : MOH. SUBEKI,S.PdI
KETUA IV                      : MUHAMMAD IHSAN
SEKRETARIS UMUM     : KHOIRUL ANWAR,S.PdI
SEKRETARIS I               : FALAHUDIN MASYHUDI,S.PdI
SEKRETARIS II              : WAWAN PUJI ARIF,S.PdI
SEKRETARIS III             : MISBAHUL MUNIR
SEKRETARIS IV             : FAHRURROZI,S.PdI
BENDAHARA I             : AHMAD JUNAIDI
BENDAHARA II              : AINURROFIQ

DEPERTEMEN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN SDM
-          MOH. TAMYIS,S.PdI
-          ALI SYAFAAT, S.PdI
-          HARIYANTO, S.PdI
-          SUKRON S.PdI

DEP. PENGKAJIAN PENGEMBANGAN AL-QUR’AN
-          K. M. NAJIB MUNTARI, S,Ag
-          K.  MUSTOFA AMIN, S.Ag
-          K. RUKHANI AL-HAFIDZ
-          K.MASDURI SIDDIQ AL-HAFIDZ

DEP. ORANISASI KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
-          MOH. FAIZIN,S.Pd
-          M. SYAIKHUL ANWARI,S.PdI
-          MOH. FAUZI
-          SIHABUDDIN,S.Pd

DEP. PENGELOLAAN LOGISTIK DAN PENGEMBANGAN EKONOMI
-          ARIF ROYHAN,SE
-          SITI RUKAYAH,S.Pd
-          M.DARUS
-          ROHMAT MUALIM



Solawat Habib Syeh




Kumpulan MP3 Sholawat Dari Habib Syech ini akan terus kami tambahkan hingga mencapai 99 Buah. dan selanjutkan akan kami buat kumpulan MP3 habib Syech baru versi ke 2.
Maka dari itu semoga Allah memberikan rahmat dan jalannya.
Dalam Kumpulan sholawat ini baik diambil dari secara album maupun Live Show Ahbabul Musthofa dari berbagai sumber. Berikut Daftar lagu dan Link Download MP3 Gratis :

01 Ya Habib.mp3 
02 Qowiyah.mp3 
03 Ya Alloh Biha.mp3 
04 Maqoshidna.mp3 
05 La ilaha Ilallah.mp3 
06 Ya 'ala baitin nabi.mp3 
07 Yaa Arhamarrahimiinn.mp3 
08 Busyrolanaa.mp3 
09 Dunuunii.mp3 
10 Lighoiri Jamalikum.mp3 
11 Maulana Yaa Maulanaa.mp3 
12 Qod Tamammallahu maqosyidana.mp3 
13 Habib Syech - Sholawatullohi Taghsya.mp3 
14 Yaa Dzaljalaali Wal Ikraam.mp3 
15 Yaa Laqolbi.mp3 
16 Yaa Latifa Bil'ibad.mp3 
17 Yaa Maulidal Musthofa.mp3 
18 Yaa Rasulalloh Salamun Alaik.mp3 
19 Yaa Robbi Makkah.mp3 
20 Yaa Robbibil Musthofa.mp3 
21 Yaa Nabi Salam.mp3 
22 Yaa Maulidal Musthofa.mp3 
23 Yaa Syayyidarrasul Yaa Tohir.mp3 
24 Yaa Robbi Yaa AlimulHal.mp3 
25 Bi Rojauka.mp3 
26 Bijahil Musthofalmuchtar.mp3 
27 Binafsi Afdii.mp3 
28 Allaahu Allaah.mp3 
29 Ahlan wasahlan Binnaby.MP3 
30. Yaa Rabbama.mp3 
31. Qod Kafaanii Ilmu Robbi.mp3 
32. Yaa Rabbila'liman.mp3
33. Ilaahi Nas'aluka.mp3 
34. Sholatun (Vol.7).mp3 
35. Miftahul Jannah (Vol.7).mp3 
36. Ya Hadi (Vol.7).mp3 
37. Allahumma (Vol.7).mp3 
38. Marhaban ya Nurol'aini (Vol.7).mp3 
39. Burdah (Vol.7).mp3 
40. Ya Kaadul (Vol.7).mp3 
41.Alfa Shollalloh (Vol 6).mp3 
42.Khoirol Bariyah (Vol 6).mp3 
43.Assalamu 'alaik (Vol 6).mp3 
44.Sholawat Badar (Vol 6).mp3 
45.Thola'albadru (Vol 6).mp3 
46.Khobiri (Vol 6).mp3 
47. Alfa Sholallah (Live Mataram).mp3 
48. Allahumma Sholli Ala Muhammad (Live Mataram).mp3 
49. Tholama Asyku (Live Mataram).mp3 
50. Ya Waridal (live Mataram).mp3 
51. Allahumma Sholli 'ala Muhammad (Live Sragen).mp3 
52. Pra-Annabi Shollu 'Alaih (Live Sragen).mp3 
53. Pra-Shallallahu 'ala Muhammad (Live Sragen).mp3
54. Pra-Qod tamammallah (Live Sragen).mp3 
55. La Ilaha Illallah (Allah-Allah)- (Pertamina Bersholawat).mp3 
56. Sholatun Bissalamil Mubin (Pertamina Bersholawat).mp3 
57. Ya Badrotim (Pertamina Bersholawat).mp3 
58. Sholli wa Salim (Pertamina Bersholawat).mp3 
59. Assalamu 'Alaik Zainal Anbiya' (Pertamina Bersholawat).mp3 
60. Ya Habib (Pertamina Bersholawat).mp3 
61. Ya Laqolbin (Pertamina Bersholawat).mp3 
62. Ya Rasulullah Ya Nabi (Pertamina Bersholawat).mp3 

Habib Syeh Live Show
01. Syi'ir - Syi'iran (Syair tanpo Waton) - Habib Syech (Live Kudus 2011)
02. Ya Hanana - Habib Syech (Live Kudus 2011).mp3
03. Solatun - Habib Syech (Live Kudus 2011).mp3
04. Ya Habibana Sya'ailillah - Habib Syech (Live Kudus 2011)
05. Ya Rasulallah - Habib Syech (Live Kudus 2011).mp3
06. Ya 'Ala Golbin - Habib Syech (Live Kudus 2011).mp3
07. Ya Habibi - Habib Syech (Live Kudus 2011).mp3
08. Ya Habibana - - Habib Syech (Live Kudus 2011).mp3
Sumber : Nuryahman.blogspot.com

Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Al-qur’an

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mengerjakan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”.
(Faathir:29-30).
Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Hajjaj bin Minhal dari Syu’bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abu Abdirrahman As-Sulami dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, bahwaRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Masih dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, tetapi dalam redaksi yang agak berbeda, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
Dalam dua hadits di atas, terdapat dua amalan yang dapat membuat seorang muslim menjadi yang terbaik di antara saudara-saudaranya sesama muslim lainnya, yaitu belajar Al-Qur`an dan mengajarkan Al-Qur`an.  Tentu, baik belajar ataupun mengajar yang dapat membuat seseorang menjadi yang terbaik di sini, tidak bisa lepas dari keutamaan Al-Qur`an itu sendiri.  Al-Qur`an adalah kalam Allah, firman-firman-Nya yang diturunkan kepada Nabi-Nya melalui perantara Malaikat Jibril Alaihissalam. Al-Qur`an adalah sumber pertama dan acuan utama dalam ajaran Islam.  Karena keutamaan yang tinggi inilah, yang membuat Abu Abdirrahman As-Sulami –salah seorang yang meriwayatkan hadits ini– rela belajar dan mengajarkan Al-Qur`an sejak zaman Utsman bin Affan hingga masa Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi.
Hadis ini menujukkan akan keutamaan membaca Alquran. Suatu ketika Sufyan Tsauri ditanya, manakah yang engkau cintai orang yang berperang atau yang membaca Alquran? Ia berkata, membaca Alquran, karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain”. Imam Abu Abdurrahman As-Sulami tetap mengajarkan Alquran selama empat puluh tahun di mesjid agung Kufah disebabkan karena ia telah mendengar hadis ini. Setiap kali ia meriwayatkan hadis ini, selalu berkata: “Inilah yang mendudukkan aku di kursi ini”.

Al Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya Fadhail Quran halaman 126-127 berkata: [Maksud dari sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkan kepada orang lain" adalah, bahwa ini sifat-sifat orang-orang mukmin yang mengikuti dan meneladani para rasul. Mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan orang lain. Hal itu merupakan gabungan antara manfaat yang terbatas untuk diri mereka dan yang menular kepada orang lain.

DariAbdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Bacakan Alquran kepadaku. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, aku harus membacakan Alquran kepada baginda, sedangkan kepada bagidalah Alquran diturunkan? Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku senang bila mendengarkan dari orang selainku. Kemudian aku membaca surat An-Nisa'. Ketika sampai pada ayat yang berbunyi: {Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu).} Aku angkat kepalaku atau secara mendadak ada seseorang berada di sampingku. Dan ketika aku angkat kepalaku, aku melihat beliau mencucurkan air mata. Sahih Muslim No: 1332

Imam Nawawi berkata [Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari hadis ini, di antaranya: sunat hukumnya mendengarkan bacaan Alquran, merenungi, dan menangis ketika mendengarnya, dan sunat hukumnya seseorang meminta kepada orang lain untuk membaca Al Quran agar dia mendengarkannya, dan cara ini lebih mantap untuk memahami dan mentadabburi Al Quran, dibandingkan dengan membaca sendiri].

“Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

 “Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim)

“Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah swt pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah swt harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman: “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. (Riwayat Tirmidzi)

“Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi)

“Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I)

“Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus dari pada sinar matahari di rumah-rumah di dunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Dawud)

Abdul Humaidi Al-Hamani, berkata: “Aku bertanya kepada Sufyan Ath-Thauri, manakah yang lebih engkau sukai, orang yang berperang atau orang yang membaca Al-Qur’an?” Sufyan menjawab: “Membaca Al-Qur’an. Karena Nabi saw bersabda. ‘Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Maksud dari belajar Al-Qur`an di sini, yaitu mempelajari cara membaca Al-Qur`an. Bukan mempelajari tafsir Al-Qur`an, asbabun nuzulnya, nasikh mansukhnya, balaghahnya, atau ilmu-ilmu lain dalam ulumul Qur`an. Meskipun ilmu-ilmu Al-Qur`an ini juga penting dipelajari, namun hadits ini menyebutkan bahwa mempelajari Al-Qur`an adalah lebih utama. Mempelajari Al-Qur`an adalah belajar membaca Al-Qur`an dengan disertai hukum tajwidnya, agar dapat membaca Al-Qur`an secara tartil dan benar seperti ketika Al-Qur`an diturunkan. Karena Allah dan Rasul-Nya sangat menyukai seorang muslim yang pandai membaca Al-Qur`an. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ . (متفق عليه)
“Orang yang pandai membaca Al-Qur`an, dia bersama para malaikat yang mulia dan patuh. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata dan berat melafalkannya, maka dia mendapat dua pahala.” (Muttafaq Alaih)
Dan dalam Al-Qur`an disebutkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk membaca Al-Qur`an dengan tartil,
ورتل القرءان ترتيلا . (المزمل : (4)
“Dan bacalah Al-Qur`an dengan setartil-tartilnya.” (Al-Muzzammil: 4)

Adapun maksud dari mengajarkan Al-Qur`an, yaitu mengajari orang lain cara membaca Al-Qur`an yang benar berdasarkan hukum tajwid. Sekiranya mengajarkan ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu yang dimiliki kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah, tentu mengajarkan Al-Qur`an lebih utama. Bahkan ketika Sufyan Ats-Tsauri ditanya, mana yang lebih utama antara berjihad di jalan Allah dan mengajarkan Al-Qur`an, dia mengatakan bahwa mengajarkan Al-Qur`an lebih utama. Ats-Tsauri mendasarkan pendapatnya pada hadits ini.
Namun demikian, meskipun orang yang belajar Al-Qur`an adalah sebaik-baik orang muslim dan mengajarkan Al-Qur`an kepada orang lain juga sebaik-baik orang muslim, tentu akan lebih baik dan utama lagi jika orang tersebut menggabungkan keduanya. Maksudnya, orang tersebut belajar cara membaca Al-Qur`an sekaligus mengajarkan kepada orang lain apa yang telah dipelajarinya. Dan, dari hadits ini juga dapat dipahami, bahwa orang yang mengajar Al-Qur`an harus mengalami fase belajar terlebih dahulu. Dia harus sudah pernah belajar membaca Al-Qur`an sebelumnya. Sebab, orang yang belum pernah belajar membaca Al-Qur`an, tetapi dia berani mengajarkan Al-Qur`an kepada orang lain, maka apa yang diajarkannya akan banyak kesalahannya. Karena dia mengajarkan sesuatu yang tidak dia kuasai ilmuny


Adapun maksud dari mengajarkan Al-Qur`an, yaitu mengajari orang lain cara membaca Al-Qur`an yang benar berdasarkan hukum tajwid. Sekiranya mengajarkan ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu yang dimiliki kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah, tentu mengajarkan Al-Qur`an lebih utama. Bahkan ketika Sufyan Ats-Tsauri ditanya, mana yang lebih utama antara berjihad di jalan Allah dan mengajarkan Al-Qur`an, dia mengatakan bahwa mengajarkan Al-Qur`an lebih utama. Ats-Tsauri mendasarkan pendapatnya pada hadits ini.
Namun demikian, meskipun orang yang belajar Al-Qur`an adalah sebaik-baik orang muslim dan mengajarkan Al-Qur`an kepada orang lain juga sebaik-baik orang muslim, tentu akan lebih baik dan utama lagi jika orang tersebut menggabungkan keduanya. Maksudnya, orang tersebut belajar cara membaca Al-Qur`an sekaligus mengajarkan kepada orang lain apa yang telah dipelajarinya. Dan, dari hadits ini juga dapat dipahami, bahwa orang yang mengajar Al-Qur`an harus mengalami fase belajar terlebih dahulu. Dia harus sudah pernah belajar membaca Al-Qur`an sebelumnya. Sebab, orang yang belum pernah belajar membaca Al-Qur`an, tetapi dia berani mengajarkan Al-Qur`an kepada orang lain, maka apa yang diajarkannya akan banyak kesalahannya. Karena dia mengajarkan sesuatu yang tidak dia kuasai ilmunya